Ingatkah kau, waktu itu kita duduk berdua
dan malam telah mencapai larutnya.
Ia merengut kenapa kita masih bercanda
dan betah lama lama bersama.
Ingatkah kau, waktu itu kau mengantarku
sampai ke depan pintu rumahku.
Kini hanya namamu yang sampai padaku
dengan diantar angin yang mengacak rambutmu
Ingatkah kau, bagaimana hujan memerangkap kita berdua
sebab ia pun ingin berjumpa dengan bumi kekasihnya
sebagaimana dua manusia di bawahnya.
Dan kita hanya duduk bersama,
hanya duduk tanpa bicara apa-apa,
sebab kata dapat merusak suasana.
Ingatkah kau, ketika kita beradu lari
supaya kau bisa mengejarku.
Dan kini dengan tersingkapnya tabir
Aku ingin berlari, terus berlari
entah untuk mendekatimu
atau menjauhimu