Pada satu malam, kau baru saja pulang kerja beberapa jam lalu dan kini tengah berlelah. Wajahmu terlihat berpenat setelah tenggelam dalam derasnya rutinitas. Kau tak banyak bicara ketika letih bermanja-manja di punggungmu, maka kubiarkan saja kau rebah.
Aku mendekat perlahan,
"Ada yang ingin kutunjukkan," ucapku.
Kau membuka mata yang tadinya memejam rapat.
"Apa?"
Ku tunjukkan padamu sajak-sajak milikku yang berbaris rapi dan sebentar saja, kau telah larut pada apa yang kau baca. Sesekali, dahimu mengernyit, seolah ada sesuatu yang ganjil. Setelah berapa waktu, kau beralih padaku dengan tatapan curiga dan bertanya kepada siapakah semua sajak-sajak itu ditujukan.
Ada hening sejenak sebelum akhirnya kukatakan,
"Bagaimana perasaanmu jika kau tahu kalau semua sajak itu sebenarnya tentangmu?"