dimanche 22 septembre 2013

september's blue galaxy, I am

Kenapa langit berwarna biru? Kenapa langit tidak sewarna dedaunan yang mendayu kemayu disapu angin?
Kenapa tidak jingga sewarna matahari?
Atau kenapa tidak kelabu seperti para awan berarak menjelang datangnya hujan?
Apakah karena ini bulan September dimana matahari unjuk diri dengan sinarnya yang benderang maka langit berwarna biru?

Setahuku memang tidak begitu.
Tapi dalam duniaku langitku berwarna biru, biru sepanjang hari.
Bukan karena panjang gelombang cahaya matahari yang pendek lantas ia mewarna galaksi.
Kamu yang identik dengan biru.

Seperti subuh yang biru saat aku telah terjaga dilamun senyap berkawan secangkir coklat yang hangat.
Seperti subuh biru yang merajuk rindu.
Atau seperti langit siang yang biru sewarna kilau auramu.
Langit siang yang bersih tanpa awan namun tergambar satu bayangmu yang lagi-lagi menjelma rindu.
Rindu, rindu lagi tanpa ampun.

Tapi aku adalah galaksi biru September dan kau adalah bintang biru.
Bintang yang dicipta karena galaksi pun dicipta Tuhan. Biar tidak ada kesepian dalam semesta.
Biar bintang itu berkedip mengamati dan galaksi itu menari. Biar mereka bahagia dalam semesta biru.
Biar, biar aku menemukan secuil bahagiaku pada galaksi biru September.
Dan biar kau temukan secuil ingatan tentang aku dalam kedipan merayu bintang biru.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire