samedi 29 juillet 2017

Please Wait For I Will Tell You This Imaginary Story of Us

Kamu adalah kumpulan-kumpulan imaji. Pun kamu adalah bahan dasar untuk semua fantasi yang kusembunyikan dari siapapun. Aku seperti penulis yang sukses mendongeng pasca ditinggalkan kekasihnya. Akan tetapi, aku tidak ingin menceritakan semua ini pada dunia tanpa memberitahumu. Buat apa kuberitahu seluruh dunia kau yang aku cinta telah kujadikan pemeran utama untuk kisah-kisah rekaanku? Bagaimana kamu bisa tahu kamu memiliki makna sedalam itu sampai kubuat cerita dari masa-masa perkenalan kita? Kumohon, duduklah. Jangan beranjak dulu.

Kubayangkan kamu adalah kekasih yang mengajakku menonton bioskop berdua. Sepanjang hari kuhabiskan waktu memilah pakaian yang cocok kukenakan untuk kencan. Sepanjang malam kuhabiskan kalori memompa darah ke jantung yang tiada lelah menderu kencang  di sampingmu. Kubayangkan aku menjadi kekasih yang malu-malu. Dua lembar karcis itu ku ambil darimu dan diam-diam kusimpan di dalam tas manik-manik mungil. Film ini hanya kedok saja bukan? Karena kita tidak tahu apalagi kegiatan awam yang bisa kita lakukan bersama karena bercakap-cakap selama berjam-jam kelihatannya akan membosankan dan rawan kekakuan. Pikiran-pikiranku mungkin tidak sepenuhnya ada pada jalan cerita sandiwara yang berlaga di layar selebar dinding raksasa di hadapanku. Sesekali, ia akan berpindah pada sewujud manusia yang duduk persis di sampingku.
Kubayangkan aku akan memikirkan mengapa kau mau menghabiskan waktumu denganku menonton bioskop ini. Aku hanya tidak menyangka kau menganggap aku seseorang yang layak kau beri waktumu.

Kubayangkan kau dan aku akan pergi kencan sekedar untuk berkeliling kota dan mencari makanan. Kubayangkan kau dan aku makan martabak manis bersama. Deru mesin dalam lalu lalang jalan raya yang samar dan percakapan menjadi menu sampingan. Kita bisa membicarakan apa saja, iya kan? Kau bisa bercerita bagaimana kota tempatmu menetap sementara selagi kau tidak di rumah. Lalu, aku akan menjadi pendengar yang setia untuk semua ceritamu. Akan selalu ada ruang ku sediakan untukmu, kecuali rindu. Sebab tanpa kau pergi menemuiku pun, rinduku sudah tumpah kemana-mana; pada sajadah, pipi, dan sapu tangan. Aku tidak ingin menghabiskan malam ini begitu saja. Maksudku, aku ingin berlama-lama berdua denganmu di salah satu sudut Surabaya. Aku ingin mengenangkan setiap detik peristiwa sebelum menjadikannya ingatan. Aku ingin berlama-lama denganmu selagi wujudmu masih nyata, bukan hanya dalam gambar atau percakapan digital dalam layar teleponku. Aku ingin berlama-lama menatap matamu, sebelum kembali berhadapan dengan kata-kata dalam pantulan layar. Aku ingin mengingat betul gerak-gerikmu supaya ketika aku merindu, aku bisa memimpikanmu. Aku tidak ingin kita cepat-cepat pulang, walau kau sudah janji pada Papa akan mengantarku sampai di rumah sebelum pukul sembilan. Aku tidak berani membangkang; tapi aku masih ingin mendengar suara dan raut di wajahmu saat berbicara. Aku ingin memberitahumu aku sedang jatuh cinta, tapi ku sembunyikan saja walaupun pada akhirnya aku selalu kalah pada rona di wajah dan gerak-gerikku yang kaku dan malu-malu. Aku seperti anak kecil ketika sedang kasmaran.

Kubayangkan aku mengirimi bait-bait sajak Sapardi pada setiap pagi yang acak. Aku ingin menghadiahimu puisi rekaanku tapi aku belum siap mengungkap seberapa jatuh cinta aku padamu. Kubayangkan kau kekasih yang tidak terlalu paham pada susastra. Kau yang lebih suka pada gambar-gambar nyata alih-alih kata-kata penuh reka dan rasa. Tapi, aku tidak putus menjadi kekasih yang menyatakan cinta dengan cara-cara yang tidak sederhana. Biar puitis, biar kau tak suka seni, setidaknya perihal rasaku, kau akan paham seberapa dalam ia menjadi.

Kubayangkan wujud kekasih tidak sebagai temaram lampu yang berpendar sebelum pudar di penghujung malam. Kubayangkan kau sebagai cinta yang siang menjelma lamunan-lamunan sejenak dan malam menjelma lantunan doa-doa. Kau cinta yang tidak akan habis-habisnya ku puisikan.

Kubayangkan kau kekasih yang bersetia tidak hanya dalam halang rintang namun juga dalam datarnya kejenuhan.

Kubayangkan kau kekasih yang datang bertandang ke rumah, mencium punggung tangan ayahku, dan memperkenalkan dirimu.

Kubayangkan kau kekasih yang mengutarakan niat untuk menggenapkan setengah dari agama yang kau punya.

Kubayangkan kau kekasih yang dipercaya ibu ayah untuk menjaga anak gadisnya.

Kubayangkan kau kekasih yang tidak akan pernah meninggalkan.

Kubayangkan kau kekasih dengan semua harapan.

Kubayangkan kau,
menjadi kekasihku.

mercredi 26 juillet 2017

The Short Piece of You

Today I talked to God about you. I've been missing you these days. Well, someone far away just want to hear how your day was. Although, she believes that both you and everything around you are fine. She always take some brief seconds from her 24 hours to pray for you; to mention your name and the wish she has for you. She still wants to hear from you.

She knows how to contact you directly. She knows your phone number and social media accounts because both of you had been communicating constantly in a past period of time. She kept your number, the photos of your self that you sent, and the last pieces of conversation before you finally left without even giving her any warn. But she always know you.

She always know that you would usually come back, because that was how your relationship worked - in a swinging pattern. But, on that day, she felt that you wouldn't come around anymore. She knew that she was going to lose you. She did nothing like begging to make you stay because you were too ready to leave her.

She still didn't understand why she was never good enough to be your one and only. She often asked herself whether she wasn't beautiful enough, or responsive enough to you but she was only being herself. She loves you, when you probably only faked the love and heart emojis you sent her.

She is okay now. She didn't hate you for leaving without even saying anything as a good farewell. But, you know, she might be the only one who will open the door for you when you knock. She will not judge you, because she loves you.
I love you.

jeudi 20 juillet 2017

You:)

I've been missing someone lately. Tapi mungkin itu cuma kangen sama kebiasaan-kebiasaan waktu kita masih deket aja nothing much I assumed, for example chat dia waktu pagi-pagi sekitar jam 6 sampe chat dia waktu jam 5 jam aku pulang kantor. Kemaren juga baru sadar aku masih nyimpen lumayan banyak screen capture dari chat-chatnya di hape. Bego banget ga sih.

I'm not going to explain why we didn't make it into real relationship.
There would be a lot of things either it's him, or it's me, tapi simpelnya lebih enak jawab kalo ga ditakdirin bersama-sama entah untuk sekarang atau emang bukan jodoh juga ✌

But, letting go is no easy thing to do - trust me. Bahkan oleh orang2 yang kerjaannya ditinggalin gebetan mulu, it's still not easy to cope up with the pain of being left behind with no reason 😷 At first, I had to deal with the popping questions about why I wasn't the chosen one, why I was not worth his whole affection, why we couldn't be a real thing, etc. Dan itu... menyakitkan sekali. I only kept it for my self. If I my self could not make things work once more, then how could anyone else?

Setelah hampir sebulanan lebih sekarang, aku mulai paham pecahan-pecahan mozaiknya - mulai ngerti big picture dari heartbreak ini. Betul, I have no romantic relationship going on lately, but my spiritual relationship with Allah is getting closer I could say insyaAllah. Semakin mendekatkan diri sama Allah, aku semakin paham kenapa Allah memisahkan kami berdua and that is for the sake of good 😇 Probably - kehadirannya dalam hidup aku bakalan menghambat kedekatanku sama Allah, sedangkan Allah pengen aku deket dengan Penciptaku makanya dia dijauhkan dari aku. Sampe sini aku akhirnya mengerti... dan ikhlas. Kecintaan seorang manusia itu nggak ada apa apanya kalo dibandingin sama cintanya Allah buat aku. Manusia bisa menjauh, bisa meninggalkan bahkan tanpa perlu kasih tau alasan, tapi Allah sejengkal pun nggak akan pernah meninggalkan 💖 Subhanallah. MasyaAllah.

Aku nggak tahu apa dia sedang memantaskan diri jauh di B********** sana. Aku harap dia baik baik aja disana dan lancar semua urusannya. Tapi kalo boleh aku akuin akhir-akhir ini aku sering inget dia. Kemarin malem, aku keinget dia tapi trus aku alihkan untuk nonton video beauty vlogger Suhay Salim yang kocak parah itu biar ga keinget lagi. Ya Alhamdulillah sih berhasil 😂

But thats how it goes with my latest lovelife. It didnt work that well but, Im sure whatever happened, it was sure for the best of both people 💖✌