Jadi, kemarin aku nggak diterima untuk lanjut program diploma tahun ini. I felt like I was deeply heartbroken. Sedih banget karena aku sangat ingin sekolah lagi, kuliah lagi. Antara kecewa, marah, sedih nyampur jadi satu. Dan emosi negatif ini berimbas pada orang orang terdekat.
Pada saat yang bersamaan, aku juga lagi sakit cacar air dan bakal operasi pengangkatan kelenjar payudara. Bayangkan betapa hancurnya perasaan aku. Sejenak aku memang merasa aku pengen simpati, aku pengen dimengerti. Aku ngerasa kayak anak kecil yang pengen berlindung dari realita realita tak sejalan dengan keinginan.
Karena aku masih sakit, aku pun cuti dan dirumah sendirian. Aku bangun dengan perasaan yang bukan cuma hampa, tapi juga nggak berbentuk. Seharian aku cuma di kamar dan main hape bener bener nggak ngapa ngapain selain makan sama minum obat. Sumpah kaya pesakitan banget gitu.
Sampe kemudian aku ngobrol dengan beberapa orang via Whatsapp. Aku kemudian jadi tersadar. Dua bulan lagi aku bakal menikah. Bayangkan kalo di saat yang bersamaan, aku juga bakal mulai kuliah. Mungkin aku dan pasangan belum cukup siap untuk itu tahun ini karena pindah dan sewa tempat tinggal tentunya butuh biaya banyak. Mungkin Allah pengen aku menata rumah tangga dulu tahun ini sampe kami berdua bener bener siap.
Kuncinya cuma satu, mengikhlaskan. Kita harus bersabar dan percaya kalo ada rencana rencana terbaik setelah ini. Mungkin kalo tahun depan aku bakal lebih siap untuk kuliah, tentunya setelah meluruskan niat dan mempersiapkan beberapa hal kayak finansial dan mental. Buat yang bisa diterima tahun ini, walaupun aku sempet iri tapi aku akhirnya berusaha menerima kenyataan. Tentunya, mereka tidak seberuntung aku yang bakal mendahului mereka menikah tahun ini.
Lets just see whats ahead :)
jeudi 23 août 2018
mercredi 25 juillet 2018
2018 : getting married
To be honest, I never expect my self would get married at such a very young age, 22 years old. Kebanyakan temen temenku mungkin masih memperjuangkan sesuatu, masih menikmati kemerdekaan seorang dewasa muda berpenghasilan, atau bahkan masih belum terpikir kapan mau berkeluarga but here I am - getting married.
Aku bahkan nggak pernah punya gambaran bakal menikah umur berapa, dengan siapa, dan seperti apa nantinya pestanya. All I knew was I would get married too one day later - yang entah kapan. Aku masih nggak percaya bahkan sampai pada detik ini, ketika aku lagi hectic menyiapkan ini itu buat nikahan nanti. Aku nggak bisa bayangin in less than 3 months aku bakal jadi istri orang. Sepertinya itu juga karena aku hectic banget menyiapkan nikahan sama lamaran sih. Sometimes, I just forgot all the tingling butterflies, the excitement. Most of the times, Im very stressed to get everything on the list checked out. But since I've done almost everything, except one or two, sekarang aku bisa merasakan all soon-to-be-brides' supposed feelings.
I was raised in a family where drama existed and hit me for multiple times. I knew how disappointing it was to be stuck inside a drama, to be a victim for ones' selfishness. As I quoted Audrey Hepburn, "If I get married I wanna be very married", meaning I will jump right into marriage life headfirst. I'm really serious about getting married. Aku nggak pengen bersikap biasa biasa aja, too busy preparing for the wedding sampe lupa menyiapkan mental for the real marriage - for the after party, sampe tiba tiba bangun pagi sebagai istri orang dan lupa sama kewajiban kewajibanku.
Personally, menikah bukanlah pencapaian buat aku. It's not a trophy to be showed off to dozens of people. Menikah adalah fase hidup berikutnya. Ketika ditanya tentang kesiapan, aku yakin ketika Allah mendatangkan jodohmu untukmu hari ini, berarti di hari ini juga Allah menilai kamu memiliki kesiapan. But just like any other thing, kesiapan bukan sesuatu yang sifatnya statis. Kita harus terus beradaptasi dan belajar agar terus sesuai dengan kondisi kondisi dalam kehidupan kita. Sampai saat ini aku terus belajar kok untuk memerankan peran-peran dalam hidupku dengan lebih baik; sebagai anak, sebagai pasangan, sebagai rekan.
Di episode hidup yang ini, cita citaku adalah punya rumah tangga yang bahagia dunia dan akhirat. I wanna be a dedicated and loving wife to my husband. Its clear for me that Im still gonna work 8 to 5 on weekday, but I wanna make my marriage life a priority. Sekarang banyak wanita berkarier dan punya jabatan prestis di berbagai instansi. Aku nggak mengejar jabatan sih, aku pengen fokus ngurusin keluarga aja nantinya. Kalo soal bekerja menurutku itu perlu, secara kebutuhan zaman sekarang kan banyak, terus skincare aku juga mahal hahaha. Seenggaknya kan, untuk beli beli skincare dan produk kosmetik kebutuhanku, aku nggak bakalan membebani mas suami.
Keinginanku sekarang itu aku pengen tinggal bersama dengan suamiku. My parents live together since they got married and I, too, cant imagine my future family has its members living separately. That isnt the kind of family that I want. I want my kids to have the same kind of affections from both their parents. I want my kids to see me on weekend. I want to help them do their homework and to listen to what they have at school. I want to make them breakfast every morning. I want to go back home from work to look at their happy faces. I want to share my life with my husband and kids daily, and I will do anything to make it happen.
Aku bahkan nggak pernah punya gambaran bakal menikah umur berapa, dengan siapa, dan seperti apa nantinya pestanya. All I knew was I would get married too one day later - yang entah kapan. Aku masih nggak percaya bahkan sampai pada detik ini, ketika aku lagi hectic menyiapkan ini itu buat nikahan nanti. Aku nggak bisa bayangin in less than 3 months aku bakal jadi istri orang. Sepertinya itu juga karena aku hectic banget menyiapkan nikahan sama lamaran sih. Sometimes, I just forgot all the tingling butterflies, the excitement. Most of the times, Im very stressed to get everything on the list checked out. But since I've done almost everything, except one or two, sekarang aku bisa merasakan all soon-to-be-brides' supposed feelings.
I was raised in a family where drama existed and hit me for multiple times. I knew how disappointing it was to be stuck inside a drama, to be a victim for ones' selfishness. As I quoted Audrey Hepburn, "If I get married I wanna be very married", meaning I will jump right into marriage life headfirst. I'm really serious about getting married. Aku nggak pengen bersikap biasa biasa aja, too busy preparing for the wedding sampe lupa menyiapkan mental for the real marriage - for the after party, sampe tiba tiba bangun pagi sebagai istri orang dan lupa sama kewajiban kewajibanku.
Personally, menikah bukanlah pencapaian buat aku. It's not a trophy to be showed off to dozens of people. Menikah adalah fase hidup berikutnya. Ketika ditanya tentang kesiapan, aku yakin ketika Allah mendatangkan jodohmu untukmu hari ini, berarti di hari ini juga Allah menilai kamu memiliki kesiapan. But just like any other thing, kesiapan bukan sesuatu yang sifatnya statis. Kita harus terus beradaptasi dan belajar agar terus sesuai dengan kondisi kondisi dalam kehidupan kita. Sampai saat ini aku terus belajar kok untuk memerankan peran-peran dalam hidupku dengan lebih baik; sebagai anak, sebagai pasangan, sebagai rekan.
Di episode hidup yang ini, cita citaku adalah punya rumah tangga yang bahagia dunia dan akhirat. I wanna be a dedicated and loving wife to my husband. Its clear for me that Im still gonna work 8 to 5 on weekday, but I wanna make my marriage life a priority. Sekarang banyak wanita berkarier dan punya jabatan prestis di berbagai instansi. Aku nggak mengejar jabatan sih, aku pengen fokus ngurusin keluarga aja nantinya. Kalo soal bekerja menurutku itu perlu, secara kebutuhan zaman sekarang kan banyak, terus skincare aku juga mahal hahaha. Seenggaknya kan, untuk beli beli skincare dan produk kosmetik kebutuhanku, aku nggak bakalan membebani mas suami.
Keinginanku sekarang itu aku pengen tinggal bersama dengan suamiku. My parents live together since they got married and I, too, cant imagine my future family has its members living separately. That isnt the kind of family that I want. I want my kids to have the same kind of affections from both their parents. I want my kids to see me on weekend. I want to help them do their homework and to listen to what they have at school. I want to make them breakfast every morning. I want to go back home from work to look at their happy faces. I want to share my life with my husband and kids daily, and I will do anything to make it happen.
vendredi 29 juin 2018
SKINCARE REVIEW : Safi Age Defy Deep Exfoliator
Hellooo guysss!
Aku udah di kereta mau pulang ke rumah nih dan kudu nunggu satu setengah jam lagi baru sampe. Had no idea what to do, jadi mau lanjut nge review aja. But so sorry minimalis banget kaga ada foto soalnya males buka banyak tab. Ntar hape aku batrenya cepet abis gimana cuy wkwkkw.
Alkisah, suatu hari, aku baca sebuah beauty article yang ngebahas bahwa di usia 20an itu kita kudu exfoliate kulit, alias scrub gitu yg gunanya buat ngilangin kulit mati. Abis baca itu aku cuma hooh hooh aja, tapi masih ragu untuk nyari produk exfoliator. Sampe akhirnya aku liat vlog Tasya Farasya sama snapgram Ardinhai soal brand Safi. Aku curious tingkat dewa banget sama brand ini. Entah kenapa, dari review mereka berdua, I could feel kalo produk ini tuh walaupun drugstore, tapi bakal bagus buat aku. Pertamanya aku rada skeptis memang sama drugstore skincare, sebuah paham yang amat salah tentunya saudara saudara. Aku baru sadar pas ternyata kulit aku tuh yaaa mulai rewel gitu, mulai kering dan kusam.
Saking curiousnya, aku akhirnya ke Watsons dan ngeliatin produk produk Safi disana. Pas itu sih aku kepo sama produk exfoliatornya ya. Pas itu ada dua jenis exfoliator dari rangkaian yg berbeda; satunya dari age defy yg tube nya warna ungu emas, satunya warna putih yang tube nya warna putih biru. Pas aku baca baca deskripsi di belakang badan tube nya tuh, aku lebih pengen yang age defy ko kayanya khasiatnya tuh lebih greng gitu. Wkwkwk. Jadilah aku beli. Harganya cuma 54ribu deh kalo gasalah.
Kalo dari segi tekstur, di dalemnya dia tuh ada butiran scrub kecil kecil gitu dalam gelnya. Butiran scrubnya itu ngga kerasa kasar sih di kulit aku. Baunya juga ngga terlalu menyengat.
At first aku sotoy banget make produknya langsung diusepin aja tu di muka. Eh ternyataaaa di petunjuk cara pakainya tuh, gelnya kudu dicampur sama aer trus diusep usep dikit di tangan barulah bener bener discrub di muka. Aku makenya ya kaya dipijet pijet halus gitu aja, khusus buat daerah yang banyak blackheads nya kaya dibawah mata aku gitu, aku pijet pijet lebih banyak di area itu. Habis itu kalo udah puas, kira kira cuma 3 menitan aja sih, aku trus bilas muka aku pake air keran biasa. Hasilnya pas pemakaian pertama, kulit aku tuh jadi kerasa bersih dan mulus banget, walaupun untuk komedo yang di hidung tuh ya masi tetep ada. Tapi emang dia komedonya tuh dalem kan jadi ya emang kudu di facial kali biar musnah wkwkwk. Aku merasa kulit aku jadi lebih cerah aja abis make ini, tapi seems like itu karena ya kulit matinya uda pada ilang. Produk ini juga nggak bikin kulit aku jadi kering. Secocok itu sanpe aku amazed, bisa ya semudah ini klop sama sebuah produk.
Overall, aku suka sama produk ini. Menurutku, dari segi kualitas sama harga, aku cocok sama produk ini dan ngga kepikir untuk cari produk lainnya. Bahkan, aku sekarang jadiin exfoliating tuh rutinitas skincare ku cuman aku makenya ya seminggu dua kali aja. Trus nih kan kadang aku suka kecapean ya pas malem jadi tidur tuh belom bersiin muka, paginya karena ngerasa berdosa aku exfoliating juga. Pokoknya jangan setiap hari aja sih exfoliatingnya, karena kalo terlalu sering bisa mengikis lapisan terluar kulit kita dan bikin kulit jadi sensitif. Tapi aku masih kepo sih sejujurnya sama exfoliator safi yang dari rangkaian white expert, aku pengen tau aja efeknya tuh bakal lebih bagus atau gimana. But so far, I recommend this product if you guys are looking for an exfoliator yang harganya terjangkau. See you! 💖
Aku udah di kereta mau pulang ke rumah nih dan kudu nunggu satu setengah jam lagi baru sampe. Had no idea what to do, jadi mau lanjut nge review aja. But so sorry minimalis banget kaga ada foto soalnya males buka banyak tab. Ntar hape aku batrenya cepet abis gimana cuy wkwkkw.
Alkisah, suatu hari, aku baca sebuah beauty article yang ngebahas bahwa di usia 20an itu kita kudu exfoliate kulit, alias scrub gitu yg gunanya buat ngilangin kulit mati. Abis baca itu aku cuma hooh hooh aja, tapi masih ragu untuk nyari produk exfoliator. Sampe akhirnya aku liat vlog Tasya Farasya sama snapgram Ardinhai soal brand Safi. Aku curious tingkat dewa banget sama brand ini. Entah kenapa, dari review mereka berdua, I could feel kalo produk ini tuh walaupun drugstore, tapi bakal bagus buat aku. Pertamanya aku rada skeptis memang sama drugstore skincare, sebuah paham yang amat salah tentunya saudara saudara. Aku baru sadar pas ternyata kulit aku tuh yaaa mulai rewel gitu, mulai kering dan kusam.
Saking curiousnya, aku akhirnya ke Watsons dan ngeliatin produk produk Safi disana. Pas itu sih aku kepo sama produk exfoliatornya ya. Pas itu ada dua jenis exfoliator dari rangkaian yg berbeda; satunya dari age defy yg tube nya warna ungu emas, satunya warna putih yang tube nya warna putih biru. Pas aku baca baca deskripsi di belakang badan tube nya tuh, aku lebih pengen yang age defy ko kayanya khasiatnya tuh lebih greng gitu. Wkwkwk. Jadilah aku beli. Harganya cuma 54ribu deh kalo gasalah.
Kalo dari segi tekstur, di dalemnya dia tuh ada butiran scrub kecil kecil gitu dalam gelnya. Butiran scrubnya itu ngga kerasa kasar sih di kulit aku. Baunya juga ngga terlalu menyengat.
At first aku sotoy banget make produknya langsung diusepin aja tu di muka. Eh ternyataaaa di petunjuk cara pakainya tuh, gelnya kudu dicampur sama aer trus diusep usep dikit di tangan barulah bener bener discrub di muka. Aku makenya ya kaya dipijet pijet halus gitu aja, khusus buat daerah yang banyak blackheads nya kaya dibawah mata aku gitu, aku pijet pijet lebih banyak di area itu. Habis itu kalo udah puas, kira kira cuma 3 menitan aja sih, aku trus bilas muka aku pake air keran biasa. Hasilnya pas pemakaian pertama, kulit aku tuh jadi kerasa bersih dan mulus banget, walaupun untuk komedo yang di hidung tuh ya masi tetep ada. Tapi emang dia komedonya tuh dalem kan jadi ya emang kudu di facial kali biar musnah wkwkwk. Aku merasa kulit aku jadi lebih cerah aja abis make ini, tapi seems like itu karena ya kulit matinya uda pada ilang. Produk ini juga nggak bikin kulit aku jadi kering. Secocok itu sanpe aku amazed, bisa ya semudah ini klop sama sebuah produk.
Overall, aku suka sama produk ini. Menurutku, dari segi kualitas sama harga, aku cocok sama produk ini dan ngga kepikir untuk cari produk lainnya. Bahkan, aku sekarang jadiin exfoliating tuh rutinitas skincare ku cuman aku makenya ya seminggu dua kali aja. Trus nih kan kadang aku suka kecapean ya pas malem jadi tidur tuh belom bersiin muka, paginya karena ngerasa berdosa aku exfoliating juga. Pokoknya jangan setiap hari aja sih exfoliatingnya, karena kalo terlalu sering bisa mengikis lapisan terluar kulit kita dan bikin kulit jadi sensitif. Tapi aku masih kepo sih sejujurnya sama exfoliator safi yang dari rangkaian white expert, aku pengen tau aja efeknya tuh bakal lebih bagus atau gimana. But so far, I recommend this product if you guys are looking for an exfoliator yang harganya terjangkau. See you! 💖
SKINCARE REVIEW : Safi White Expert 2in1 Cleanser + Toner
Hello guysss!
Pengen sharing soal sabun muka alias cleanser yang jadi favoritku. Mumpung lagi gabut nungguin kereta jadi bisa nulis rada niat gini wkwkwk.
At first, aku tau brand Safi tuh dari sosial media dan vlognya Tasya Farasya sama Ardinhai. Kalian cari aja di youtube atau instagram mereka dah kalo pengen tau se menggiurkan apa. Aku tuh ga gitu ngeh awalnya sama skincare drugstore gitu soalnya aku rada takut mereka bakal bikin muka aku kenapa napa. Aaaand I have to admit itu persepsi yang aaamat salah soalnya skincare lokal pun juga udah banyak yang bagus tinggal pilih aja mana yang cocok gitu.
Dulu aku make sabun muka dari dokter juga. Tapi kulit aku tiap dipakein itu ya selalu kering. Aku pikir its okay aja lah tapi lama lama kenapa keringnya semakin menjadi bahkan sampe ngelupas gitu, bisa jadi faktor usia juga ya ga sih wkwkwk. Aku sempet ragu ragu mau cobain, tapi karena aku ingin menuju ke jalan yang lebih baik, maka aku beli deh Safi 2in1 cleanser+toner ini. Agak tergiur juga karena dia tuh uda jadi satu sama toner ya, jadi aku gausa mikir panjang panjang buat tonernya, dan gausa beli toner lagi juga jd hemat deh. Selain itu ini menghemat waktu pemakaian skincare ku, soalnya skrg tuh uda lumayan lama makenyaa beribu langkah gitu.
Im sorry I dont give you all the product pict tapi kelen bisa cari aja lah di google banyak guys tenang aja. Lagi blogging pake hape jadi rada susah kalo buka banyak tab, jari aku magerrrr hahaha.
Belinya di drugstore aja kaya guardian atau watsons gitu ada tapi kadang suka ga lengkap jadi kudu sabar aje. Harganya aku lupa tapi ga sampe 100ribu kok dengan ukuran yg termasuk gede buat aku. Botolnya model pump gitu jadi cukup higienis, ga perlu takut ambil kebanyakan juga.
I should say, produk ini produk yang paling aku sukain dari Safi. I mean, if I have to pick the best one from them then it would be this.
Cara makenya ya biasa aja. Dituang di tangan, campurin pake air trus usep usep di muka sambil dipijat halus (yagimanasih cara cuci muka wkwkwk). Pas kita pijet pijet tuh, rasanya segeeerr banget kaya ada mentholnya. Aku juga amazed banget knp bisa seseger ini astagaaa. Tapi yg bikin aku suka tuh after effectnya guys. Setelah aku cuci muka pake ini, kulitku tuh tetep lembab dan jadi lebih cerah. I could literally see the difference apalagi setelah berminggu minggu uda pake ini tiap cuci muka. Rasanya tuh aku kalo pulang kerja, aku excited banget buat cuci muka 😂
Trus sambil cuci muka, aku suka juga pakein buat tanganku yang pigmented banget soalnya rada males pake lotion huhuhu. Hasilnya tangan aku ikutan mencerah juga. I literally loooove this product. Bahkan salah satu barang seserahanku ya cleanser iniii. Aku make cleanser ini 2x sehari dan so far nggak ada masalah apa apa yang timbul dari pemakaianku.
Kalo dibandingin sama cleanser SKII, sih, I would much prefer this ya. Karena produk ini lebih terjangkau dan after effectnya ya kurang lebih sama. Cuma kalo menurutku, ini lebih enak soalnya dia ada sensasi dingin tadi plus dia juga bikin lembab 💖 sorry SKII, I also love you but Id much prefer this one if I have to pick hehehe.
Pengen sharing soal sabun muka alias cleanser yang jadi favoritku. Mumpung lagi gabut nungguin kereta jadi bisa nulis rada niat gini wkwkwk.
At first, aku tau brand Safi tuh dari sosial media dan vlognya Tasya Farasya sama Ardinhai. Kalian cari aja di youtube atau instagram mereka dah kalo pengen tau se menggiurkan apa. Aku tuh ga gitu ngeh awalnya sama skincare drugstore gitu soalnya aku rada takut mereka bakal bikin muka aku kenapa napa. Aaaand I have to admit itu persepsi yang aaamat salah soalnya skincare lokal pun juga udah banyak yang bagus tinggal pilih aja mana yang cocok gitu.
Dulu aku make sabun muka dari dokter juga. Tapi kulit aku tiap dipakein itu ya selalu kering. Aku pikir its okay aja lah tapi lama lama kenapa keringnya semakin menjadi bahkan sampe ngelupas gitu, bisa jadi faktor usia juga ya ga sih wkwkwk. Aku sempet ragu ragu mau cobain, tapi karena aku ingin menuju ke jalan yang lebih baik, maka aku beli deh Safi 2in1 cleanser+toner ini. Agak tergiur juga karena dia tuh uda jadi satu sama toner ya, jadi aku gausa mikir panjang panjang buat tonernya, dan gausa beli toner lagi juga jd hemat deh. Selain itu ini menghemat waktu pemakaian skincare ku, soalnya skrg tuh uda lumayan lama makenyaa beribu langkah gitu.
Im sorry I dont give you all the product pict tapi kelen bisa cari aja lah di google banyak guys tenang aja. Lagi blogging pake hape jadi rada susah kalo buka banyak tab, jari aku magerrrr hahaha.
Belinya di drugstore aja kaya guardian atau watsons gitu ada tapi kadang suka ga lengkap jadi kudu sabar aje. Harganya aku lupa tapi ga sampe 100ribu kok dengan ukuran yg termasuk gede buat aku. Botolnya model pump gitu jadi cukup higienis, ga perlu takut ambil kebanyakan juga.
I should say, produk ini produk yang paling aku sukain dari Safi. I mean, if I have to pick the best one from them then it would be this.
Cara makenya ya biasa aja. Dituang di tangan, campurin pake air trus usep usep di muka sambil dipijat halus (yagimanasih cara cuci muka wkwkwk). Pas kita pijet pijet tuh, rasanya segeeerr banget kaya ada mentholnya. Aku juga amazed banget knp bisa seseger ini astagaaa. Tapi yg bikin aku suka tuh after effectnya guys. Setelah aku cuci muka pake ini, kulitku tuh tetep lembab dan jadi lebih cerah. I could literally see the difference apalagi setelah berminggu minggu uda pake ini tiap cuci muka. Rasanya tuh aku kalo pulang kerja, aku excited banget buat cuci muka 😂
Trus sambil cuci muka, aku suka juga pakein buat tanganku yang pigmented banget soalnya rada males pake lotion huhuhu. Hasilnya tangan aku ikutan mencerah juga. I literally loooove this product. Bahkan salah satu barang seserahanku ya cleanser iniii. Aku make cleanser ini 2x sehari dan so far nggak ada masalah apa apa yang timbul dari pemakaianku.
Kalo dibandingin sama cleanser SKII, sih, I would much prefer this ya. Karena produk ini lebih terjangkau dan after effectnya ya kurang lebih sama. Cuma kalo menurutku, ini lebih enak soalnya dia ada sensasi dingin tadi plus dia juga bikin lembab 💖 sorry SKII, I also love you but Id much prefer this one if I have to pick hehehe.
SKINCARE REVIEW : Nature Republic Soothing Gel Aloe Vera
Hello!
There are soooooo many goood reviews that I read about this product. Bahkaaaan temen aku bilang produk ini tuh holy grail. Kagetlah, masa iya sih cuma aloe vera ini tuh bisa seeeebagus itu? Timbullah hasrat di dalam diriku untuk memiliki produk ini, pengen tau aja apa bener sih sekece itu.
Ditambah lagi, aku lagi pengen lepas dari perawatan dokter gitu in which produknya tuh kita ga betul betul tau tuh kandungannya apa aja. Padahal bertaun taun aku make perawatan dokter ini tuh sebenernya ya cocok cocok aja, but I expected more. Aku ngerasa kulit aku lumayan kering pada waktu itu sampe kalo cuaca lagi dingin tuh dia suka kaya ngelupas ngelupas gitu, which is disturbing AF (re: Astaghfirullah) kalo dipakein bedak. Aku mulai sering cari cari tuh produk yang bisa moisturizing. Awalnya seminggu sekali tuh aku rajiiiin banget make sheet mask, bahkan sampe punya stok sheet mask acaiberry Etude di kolkas, crystal moist, bioaqua, sama the saem natural tox. Aku suka aja tiap make sheet mask tuh kulitku berasa langsung beres semua, tapi ya tentu sajaaa efeknya tidaklah selamanya huhu.
So, based on those reviews and folks' recomendations, berangkatlah aku ke gerai Nature Republic. Gila gerainya kece banget, full of beauty products yang pengen aku kepoin semua satu satu. Wkwkwk.
Akhirnya ya aku belinya cuma si Aloe Vera itu aja. Sempet aku liat natrep punya beberapa produk kosmetik kayak gincu gitu bahkan ada sunscreen juga cuma aku ga gitu merhatiin soalnya menurut aku harganya rada mehong.
Packagingnya menurut aku kurang travel friendly sih, soalnya dia termasuk gede banget. Selain itu agak kurang higienis juga soalnya kalo mau ambil produknya kudu diambil literally pake jari gitu. Walaupun so far aku ngga ada masalah sih. Kalo buat travelling gitu tas aku untungnya gede dan aku ada pouch sendiri skincare yang ukurannya gede gede kaya dia. Dan kalopun mau pake produknya aku juga selalu cuci tangan dulu. Package-nya bentuk jar, ukurannya 300ml dan itu termasuk super banyak. Harganya tuh di gerai official NatRep itu 98ribu rupiah. Menurut aku, harga segitu buat ukuran 300ml tuh udah banyak banget. Tapi udah 3 mingguan pake masih tinggal 3/4 padahal aku kalo pake tuh literally banyaaak banget.
Begitu sampe rumah, aku coba jadiin masker biasa, jadinya makenya 3 lapis gitu dan begitu udah kering + meresap seutuhnya, aku bilas muka aku pake air. Aloe vera ini agak butuh waktu ya buat meresapnya. Kerasanya di kulit aku dingin gitu di muka. Begitu abis dibilas tuh rasanya kulit aku jadi mulus, glowiiing semriwingggg, dan lembab. Aku sukaaaa banget dengan after effectnya.
Trus malem itu juga, I decided to use aloe vera as sleeping mask. Fyi, aku tuh insecure kalo misalkan ngga make night cream dari dokter itu, guys. Soalnya kalo aku skip ngga make tuh bakal kusem gitu. Jadi aku makenya tuh setelah aku cuci muka, make essens, baru aku make aloe vera ini buat sleeping mask dan makenya pun berlapis lapis sampe 4 atau 5 lapis gitu. Gila pokoknya aku pakein banyak banget saking excitednya. Besoknya kulit aku bangun bangun berasa super glowing, lembab, muluusssss, dan ngga kering sama sekaliiii. I'm sooooo happyyyy banget.
Kalo untuk pemakaian yg lebih ringan sih, aku jadiin aloe vera ini buat moisturizer sebelum aku make day cream supaya kulitku seharian tuh tetep lembab. Makenya cukup satu lapis aja, ditunggu ampe meresap, baru dah ditimpa sama day cream, sunblock, sama bedak. Untuk pemakaian ditumpuk tumpuk seperti ini pun, dia tetep bekerja dengan baik. Seharian kulitku tetep lembab, nggak kering, dan kalo dipakein kaya day cream, sunblock, sama bedak tuh jadinya lebih nyatu aja di mukaku.
Oh iya, setiap aku make produk ini buat masker sama sleeping mask (in which aku makenya kan banyak banyak tuh) aku selalu ngebilas muka pake air keran biasa buat mastiin ngga ada residu yang tertinggal. Dan pas aku bilas tuh emang residunya masih lumayan banyak gitu. Just to make sure aja.
Selain di wajah, aku sering juga makein produk ini di rambut tiap abis keramas. Jadi aku makenya tuh pas rambutku udah setengah kering (pokoknya ya di kondisi perantara antara basah dan kering yaa gimanasih wkwkwk), aku ambil produknya pake jari tangan trus aku usep usep di akar rambut sampe batang rambut sama bagian bagian rambutku yang kering. Awalnya rambutku kan sering rontok gitu udah gitu kering juga abis dicat. Setelah aku rajin pakein ini sehabis keramas, rambutku uda jarang rontok, trus udah gitu ngga sekering dulu, dan jadi lebih ngembang aja ga lepek gitu (padahal kan rambutku agak tipis abis rontok parah).
But, NatRep ada produk perawatan khusus buat rambut sih. In case you guys mau mencoba, temenku ada yang pake salah satu produk mereka, namanya tuh hair pack argan oil.
That is gambar produk yang temen aku coba. Khasiatnya, kata temen aku (soalnya aku belom coba sendiri) bikin rambut jadi halus dan lembut sejak pertama kali dipake. Selain itu, baunya juga enak. Buat harganya.... aku lupa padahal temenku titip belinya di aku wkwkwk sori yeee. Its just one of their products, but if you wanna see more, berkunjunglah ke gerai terdekat Natrep atau browsing gitu.
Aku masih kepo sih sama beberapa produk NatRep lain, they look soooo tempting tapi masih ada skincare lain yang mau aku beli jadi menurutku aloe vera ini dulu aja udah cukup.
Jadi ya sehari-hari kalo diurutin aloe vera ini tuh aku pakenya begini : pagi hari buat moisturizer sebelom dandan, kalo malem buat sleeping mask, dan kalo abis keramas kaya hair tonic gitu. Dan itu aku pake tiap hari (kecuali rambut soalnya aku tuh keramas 2 hari sekali). Udah 3 minggu ini juga aku ngga pake night cream dan ngga ada masalah apa apa di kulitku. Alhamdulillah. Justru, aku lebih bahagia soalnya kalo aku pakein night cream tuh bangunnya seringnya kerasa lengket gitu. Sedangkan kalo aku pakein sleeping mask, kulit aku jatohnya lebih lembab dan glowing. You definitely have to try this one guys! 👌
Aku merasakan kondisi kulitku jadi lebih baik banget sejak rajin aku pakein aloe vera ini. Bahkan saking jatuh cintanya, aku pakein aloe veraku ini ke kakak sama mamaku. Mereka tuh awalnya agak skeptis waktu aku beli beli skincare gini, tapi akhirnya mereka amazed juga dengan hasilnya. Jadi, aku bakal tetep masukin aloe vera buat rutinitas skincare harianku. I definitely will repurchase this product. 💖💖💖
There are soooooo many goood reviews that I read about this product. Bahkaaaan temen aku bilang produk ini tuh holy grail. Kagetlah, masa iya sih cuma aloe vera ini tuh bisa seeeebagus itu? Timbullah hasrat di dalam diriku untuk memiliki produk ini, pengen tau aja apa bener sih sekece itu.
Ditambah lagi, aku lagi pengen lepas dari perawatan dokter gitu in which produknya tuh kita ga betul betul tau tuh kandungannya apa aja. Padahal bertaun taun aku make perawatan dokter ini tuh sebenernya ya cocok cocok aja, but I expected more. Aku ngerasa kulit aku lumayan kering pada waktu itu sampe kalo cuaca lagi dingin tuh dia suka kaya ngelupas ngelupas gitu, which is disturbing AF (re: Astaghfirullah) kalo dipakein bedak. Aku mulai sering cari cari tuh produk yang bisa moisturizing. Awalnya seminggu sekali tuh aku rajiiiin banget make sheet mask, bahkan sampe punya stok sheet mask acaiberry Etude di kolkas, crystal moist, bioaqua, sama the saem natural tox. Aku suka aja tiap make sheet mask tuh kulitku berasa langsung beres semua, tapi ya tentu sajaaa efeknya tidaklah selamanya huhu.
So, based on those reviews and folks' recomendations, berangkatlah aku ke gerai Nature Republic. Gila gerainya kece banget, full of beauty products yang pengen aku kepoin semua satu satu. Wkwkwk.
Akhirnya ya aku belinya cuma si Aloe Vera itu aja. Sempet aku liat natrep punya beberapa produk kosmetik kayak gincu gitu bahkan ada sunscreen juga cuma aku ga gitu merhatiin soalnya menurut aku harganya rada mehong.
Packagingnya menurut aku kurang travel friendly sih, soalnya dia termasuk gede banget. Selain itu agak kurang higienis juga soalnya kalo mau ambil produknya kudu diambil literally pake jari gitu. Walaupun so far aku ngga ada masalah sih. Kalo buat travelling gitu tas aku untungnya gede dan aku ada pouch sendiri skincare yang ukurannya gede gede kaya dia. Dan kalopun mau pake produknya aku juga selalu cuci tangan dulu. Package-nya bentuk jar, ukurannya 300ml dan itu termasuk super banyak. Harganya tuh di gerai official NatRep itu 98ribu rupiah. Menurut aku, harga segitu buat ukuran 300ml tuh udah banyak banget. Tapi udah 3 mingguan pake masih tinggal 3/4 padahal aku kalo pake tuh literally banyaaak banget.
Begitu sampe rumah, aku coba jadiin masker biasa, jadinya makenya 3 lapis gitu dan begitu udah kering + meresap seutuhnya, aku bilas muka aku pake air. Aloe vera ini agak butuh waktu ya buat meresapnya. Kerasanya di kulit aku dingin gitu di muka. Begitu abis dibilas tuh rasanya kulit aku jadi mulus, glowiiing semriwingggg, dan lembab. Aku sukaaaa banget dengan after effectnya.
Trus malem itu juga, I decided to use aloe vera as sleeping mask. Fyi, aku tuh insecure kalo misalkan ngga make night cream dari dokter itu, guys. Soalnya kalo aku skip ngga make tuh bakal kusem gitu. Jadi aku makenya tuh setelah aku cuci muka, make essens, baru aku make aloe vera ini buat sleeping mask dan makenya pun berlapis lapis sampe 4 atau 5 lapis gitu. Gila pokoknya aku pakein banyak banget saking excitednya. Besoknya kulit aku bangun bangun berasa super glowing, lembab, muluusssss, dan ngga kering sama sekaliiii. I'm sooooo happyyyy banget.
Kalo untuk pemakaian yg lebih ringan sih, aku jadiin aloe vera ini buat moisturizer sebelum aku make day cream supaya kulitku seharian tuh tetep lembab. Makenya cukup satu lapis aja, ditunggu ampe meresap, baru dah ditimpa sama day cream, sunblock, sama bedak. Untuk pemakaian ditumpuk tumpuk seperti ini pun, dia tetep bekerja dengan baik. Seharian kulitku tetep lembab, nggak kering, dan kalo dipakein kaya day cream, sunblock, sama bedak tuh jadinya lebih nyatu aja di mukaku.
Oh iya, setiap aku make produk ini buat masker sama sleeping mask (in which aku makenya kan banyak banyak tuh) aku selalu ngebilas muka pake air keran biasa buat mastiin ngga ada residu yang tertinggal. Dan pas aku bilas tuh emang residunya masih lumayan banyak gitu. Just to make sure aja.
Selain di wajah, aku sering juga makein produk ini di rambut tiap abis keramas. Jadi aku makenya tuh pas rambutku udah setengah kering (pokoknya ya di kondisi perantara antara basah dan kering yaa gimanasih wkwkwk), aku ambil produknya pake jari tangan trus aku usep usep di akar rambut sampe batang rambut sama bagian bagian rambutku yang kering. Awalnya rambutku kan sering rontok gitu udah gitu kering juga abis dicat. Setelah aku rajin pakein ini sehabis keramas, rambutku uda jarang rontok, trus udah gitu ngga sekering dulu, dan jadi lebih ngembang aja ga lepek gitu (padahal kan rambutku agak tipis abis rontok parah).
But, NatRep ada produk perawatan khusus buat rambut sih. In case you guys mau mencoba, temenku ada yang pake salah satu produk mereka, namanya tuh hair pack argan oil.
That is gambar produk yang temen aku coba. Khasiatnya, kata temen aku (soalnya aku belom coba sendiri) bikin rambut jadi halus dan lembut sejak pertama kali dipake. Selain itu, baunya juga enak. Buat harganya.... aku lupa padahal temenku titip belinya di aku wkwkwk sori yeee. Its just one of their products, but if you wanna see more, berkunjunglah ke gerai terdekat Natrep atau browsing gitu.
Aku masih kepo sih sama beberapa produk NatRep lain, they look soooo tempting tapi masih ada skincare lain yang mau aku beli jadi menurutku aloe vera ini dulu aja udah cukup.
Jadi ya sehari-hari kalo diurutin aloe vera ini tuh aku pakenya begini : pagi hari buat moisturizer sebelom dandan, kalo malem buat sleeping mask, dan kalo abis keramas kaya hair tonic gitu. Dan itu aku pake tiap hari (kecuali rambut soalnya aku tuh keramas 2 hari sekali). Udah 3 minggu ini juga aku ngga pake night cream dan ngga ada masalah apa apa di kulitku. Alhamdulillah. Justru, aku lebih bahagia soalnya kalo aku pakein night cream tuh bangunnya seringnya kerasa lengket gitu. Sedangkan kalo aku pakein sleeping mask, kulit aku jatohnya lebih lembab dan glowing. You definitely have to try this one guys! 👌
Aku merasakan kondisi kulitku jadi lebih baik banget sejak rajin aku pakein aloe vera ini. Bahkan saking jatuh cintanya, aku pakein aloe veraku ini ke kakak sama mamaku. Mereka tuh awalnya agak skeptis waktu aku beli beli skincare gini, tapi akhirnya mereka amazed juga dengan hasilnya. Jadi, aku bakal tetep masukin aloe vera buat rutinitas skincare harianku. I definitely will repurchase this product. 💖💖💖
jeudi 12 avril 2018
the story of how I met the love of my life
Aku ketemu sama Mas Amin tuh dari aplikasi kencan daring. Waktu itu kita emang ngga langsung menjadi dekat, ya cuma sering chat aja dan Mas Amin tuh dulu suka nelpon. Kalo di chat dianya itu cuek banget, kaya ngga peduli gitu. Nah aku tuh dulu sempet baper gegara dia sering nelponin tapi ko di chat dianya cuek. Akhirnya aku menganalisis chat chatnya dan nyimpulin sendiri kalo dianya cuma anggep aku temen biasa aja. Gara gara itu, aku ngehindarin dia banget bahkan sampe nge-reject telpon telpon dia. Ga sopan banget kan. Waktu itu aku merasa ga ena juga secara dia tuh senior aku juga, tapi aku cuekin. Abisnya aku emang ga mau lagi jadi hopeless romantic, aku udah cape ngarep tapi ujung ujungnya ya kecewa gitu. I'm looking for a real relationship, begitu tekadku saat itu.
Selaen itu aku sempet ragu kalo Mas tuh bener bener pegawe negri satu kementerian sama aku (hehe maaf ya mas) ya secara ya ketemu via aplikasi kencan cuy jadi kudu super ati ati aja. Aku menelan semua kebaperanku sambil ngeyakinin diriku sendiri kalo mas Amin tuh ngga bakalan mungkin suka sama aku.
Berbulan bulan kemudian, setelah lost contact lama banget, Mas Amin ngechat aku lagi via whatsapp ngasih kabar kalo dianya lagi di kota domisili aku, sebut aja S. Aku cuma bales sopan sepantesnya aja lagi ada acara apa emang, gitu. Ternyata doi lagi ada dines luar.
Oooh.
Yaudah.
Tepat kayanya sebulan kemudian, doi ngechat lagi kasih kabar kalo dia lagi di kota aku. Dengan sopan aku baleslah lagi acara apa dianya eh ternyata lagi dines luar.
Oooh.
Yaudah.
Eh-
tapi trus dia tanya,
"gimana?"
Dahi aku berkerut (ala ala novel)
"Gimana apanya mas?"
Sumpah pas ini aku tuh ga ada mikir apa apa.
"Gajadi deh"
Aku bertanya tanya.
"Gapapa mas bilang aja",
ku bilang gitu.
"Gimana kalo ketemu?"
Dan gatau kesamber apaan, aku mengiyakan ajakan pertemuan itu. Gila banget ga sih, aku tuh gatau dia siapaaa, gaada temen temen aku yg kenal dia, ya bener bener total stranger gitu. Berdasar kesepakatan kami, aku yang jemput dianya karena dia gaada kendaraan. Kita ketemuan di hari Jumat malem jam 8 dan sesuai petunjuk Mas, dia minta aku jemput dia di kosan temennya sebut saja Mas Har soalnya dia cek out dari hotel uda dari siang gitu. Kenape jam 8 malem banget? Soalnya dia nunggu aku pulang kerja dulu dari Malang buat pulang ke rumah dan itu otw nya makan waktu sekitar 1,5 jam an plus aku siap siap cepet cepetan dandan ala kadarnya banget. Aku inget banget outfitku waktu itu : sweater yang lengen kanan kiri beda warna, rok skinny abu abu, sepatu sendal birkenstock warna nude, sama pashmina motif tribal, sama slingbag item charles n keith (wajib diinget soalnya outfit inilah yang membawaku mengakhiri masa kejombloanku yang kelam itu).
Di jalan, aku mempertanyakan diriku sendiri yg segini nekat mau nemuin cowo padahal sekalinya pun aku ga perna kaya begini sebelumnya. Aku sempet mikir apa dia ini orang baik? Apa aku bakal aman aman aja? Tapi hatiku tuh ngerasa baik baik aja, ngerasa tenang cuma degdeg mau ketemu cowo yang diem diem perna dibaperin gitu.
Trus kita ketemu dah!
Waktu pertama kali ketemu dia tuh aku super degdeg, gile ini cowo tinggi banget gini ya mana slim gitu jadi makin menjulaaaang. Singkatnya trus dia masuk mobil aku dan kita berduaan. I totally had no idea mau ngomong apa waktu itu. Ngerasa gaenak juga sih soalnya aku dulu pernah jahatin dia huhu maaf ya Mas. Trus di jalan kita berdua bingung mau kemana, yang jelas sih mau makan aja tapi engga tau dimana. Dia yang gatau banyak soal tempat hang out di kota aku juga bingung, mana aku tu anak rumahan yg kalo pergi ya cuma ke mall aja. Akhirnya aku saranin ke Sutos ajala disana banyak pilihan mo makan apa aja ada.
Setelah sampe sana, aku masi inget banget. Kita menuju Wingstop. Trus pas dia mesenin, aku fotoin tasnya Mas yang dia taro di meja. Pas itu aku pikir itu foto sebagai dokumentasi kalo kita perna keluar berdua. Kita ga banyak ngobrol seingat aku soalnya ya... baru ketemu cuy gimana mau bisa asik dan kelihatannya Mas Amin ini bukan tipe orang yg sok asik gitu, tipenya cenderung kalem dan serius (yang ternyata cuma sama aku gitunya). Dan aku tuh ga pinter juga cari topik obrolan. Aku ga berani lihat matanya, tapi kan ga sopan ya kalo kita ga menatap wajah lawan bicara. Mas Amin waktu itu juga ga berani liat aku jadi ngeliatnya cuma sekilas sekilas gitu gatau kenapa. Aku sampe mikirnya emang Mas Amin ga gitu interested ngomong sama aku :(
Kita pulang jam set 10 malem biar akunya ga kemaleman juga sampe rumah karena aku ada jam malem dan papa aku galak. Setelah pertemuan pertama itu, aku bersyukur banget karena walaupun kaku, tapi ngga awkward bangetlah. Bahkan aku ga anggep itu kencan, its just casual eating out menurut aku saat itu. Tanpa dinyana, Mas Amin tanya apa bisa kita ketemuan lagi hari Minggunya sebelom dia balik ke Jakarta lagi.
Syok dong akunya - oh mungkin dia pengen kali ya temenan sama aku.
Aku pun mengiyakan, walaupun sebenernya minggu tuh aku ada janji juga sama sobi aku sebut aja Harir buat kasih kado ultah aku dan nonton film Ninjago di salah satu mall, plus aku ada janji juga jadi jastip beliin buku The Forbidden Feelings di gramed di mall yg lain buat temen kulyah aku sebut saja namanya Kiko.
Di hari Minggu itu, aku make kemeja item, pashmina tribal yg sama (biar Mas ntar masi kenalin muka aku), rok skinny abu abu yg sama, slingbag CK yang sama, tapi make flats item. Pada waktu itu aku tuh spaneng aja karena aku sm Mas tuh janjian ketemuan jam 2 siang di Terminal B. Alhasil setelah semua hajat aku seleshay, aku tuh ngebut banget ke terminal dan disana ternyata dia uda tungguin aku lama soalnya aku nyampenya kaya jam 2.45an gitu dulu.
Setelah ketemu di alfamart deket terminal, kita cus tuh ke TP. Kita sepakat mau nonton fim Pengabdi Setan yang lagi hits banget soalnya katanya super serem. Aku masi inget banget tuh kalo kita nontonnya di XXI TP3 yang waktu itu juga uda crowded banget. Jadi film itu tuh emang super serem menurut aku yang penakut ini. Sebenernya aku juga ga berani kan liat film horor jadi selama beberapa kali aku sering tarik tarik tangan Mas Amin buat nutupin mata aku. Trus Mas Amin tuh ngga protes gitu tangannya aku tarik tarik. Tapi aku sumpah engga modus, aku emang beneran takut banget. Mana dia suka bilang, "abis ini serem lagi" gitu.
Kelar nonton, kita sholat maghrib dulu sebelom cus ke Juanda buat anterin Mas Amin balik ke Jakarta. Selama perjalanan dari TP ke Juanda itu, suasana jadi agak agak awkward. Begitu udah mau sampe, Mas Amin nanya sama aku "Kamu nggak bakal ilang lagi kan?"
Trus aku tanya emang kenapa kok tanya gitu.
Mas Amin bilang, "yaengga soalnya ada keputusan yang harus dibuat"
Darisini aku mulai ga ngerti.
"Keputusan apa?"
Beliau melanjutkan.
"Jadi kamu engga bakal ilang lagi kan?"
"Enggak kok, aku ga bakal ilang lagi"
Pada waktu itu sejujurnya, yang aku pikirkan tuh aku ngga bakal nyuekin Mas lagi apapun bentuk hubungan yang kami jalanin nantinya, aku ngga bakal jadi sejahat dulu. Dari dua kali ketemuan kita ini aku menyimpulkan kalo Mas Amin itu orang yang baik dan anehnya aku nyaman sama dia walaupun Mas itu ngga begitu rame orangnya. Aku merasa kalo aku sama Mas Amin itu aku bakal selalu baik-baik aja. Sesampainya kami di Bandara, kita langsung ke AW dulu soalnya Mas Amin belom makan dan waktu itu aku lg puasa gitu. Aku sempet ngefoto mas buat dokumentasi aku pribadi biar aku inget kalo aku sama mas Amin tuh pernah keluar bareng.
Habis itu, Mas Amin mau cek in dan sebelom itu, kita sempet salaman dulu. Aku ngeliatin mas Amin sampe punggungnya bener bener ilang ke balik dinding. Pas lagi jalan ke parkiran aku mikir, "oh jadi gini ya rasanya kalo ada orang anterin pacarnya ke bandara". Aku pun pulang. Sepanjang jalan pulang itu, aku muterin lagu lagu sendu sambil mengenang pertemuan-pertemuan aku sama mas Amin selama dua hari ini. Entah kapan lagi aku bakal ada kesempatan buat bisa ketemu sama mas Amin lagi. Kayanya sulit aja bakal ada kemungkinan aku buat deket sama mas Amin. Dia kan kerja di Jakarta, jauh, kampung halaman kita beda, dia juga lebih dewasa daripada aku- yamana mungkin bakalan suka sama aku ya kan.
Sampe dirumah aku merasa linglung gitu.
Kayak ada yang hilang.
Sebelom masuk rumah, aku cek mobil dulu siapa tau barang bukti ketemuan sama Mas Amin masih ketinggalan, kaya karcis atau apa gitu.
Dan ternyata,
ada topi Converse ketinggalan di jok belakang.
mercredi 11 avril 2018
curing anorexia
Ive been through a lot of diets. Ive skipped meals everyday, starved my self, and consumed way too many coffee so that I wouldnt feel hunger. It happened years long, but then it resulted me facing multiple illness tho I did losing so many weights. I was skinny. But, in the end, I got more stressed because instead of staying skinny, I just felt extremely hungry which eventually resulted in me gaining more weight (because I would do binge eating which made me feeling even worse). I was even more depressed. All I wanted was to be skinny, to have nothing but very little fat and bones under my skin.
As life goes on,
things changed.
I met a guy 5 years older than me whom I have a relationship (and Inshaa Allah we're going to get married next year). I have to admit kalo hubunganku ini berpengaruh besar buat aku dimana aku pada akhirnya bisa lepas dari anorexia. It's a long progress guys karena aku ngabisin hampir seluruh masa remajaku ya dengan anorexia ini walaupun di awal-awal belom ekstrim kayak beberapa tahun terakhir. Sang kekasih ini -sebut saja beliau Mas- nggak pernah memaksa aku untuk makan atau menyinggung soal anoreksia. Dari awal hubungan pun aku jelaskan sama dia kalo aku punya eating disorder dan aku nggak pengen disuruh untuk makan. He understood and accepted that. Dia bahkan ngga pernah mempertanyakan perihal gimana ceritanya aku bisa punya eating disorder.
Few months later, aku sakit lambung. A very bad one, I could say. Waktu lagi parah-parahnya, aku bener bener ngerasa selalu kelaperan. Bahkan makan apapun tetep aja laper kayak perutku tuh rasanya selalu kosong padahal ya sebenernya udah ada isinya. Jadi ada kali tiap dua jam aku tuh makan. This impacted to me gaining weights. Dan of course, aku stres banget. Aku paling takut getting fat (not to discriminate anyone ya) karena aku merasa ngga percaya diri kalo badan aku ngga kurus. Ditambah, Mas akhirnya kasih aku wejangan untuk jaga kesehatan dan ngga skipping meals lagi.
Dari sinilah, aku belajar untuk menerima diri sendiri berikut dengan bentuk badanku. Jadi emang self acceptance itu penting banget. It's okay to push ourselves to be better, but in the end, kita juga punya batasan-batasan. Bukannya membatasi diri, tapi kita punya kodrat masing-masing. Kalo aku mungkin emang ngga dikodratkan bisa sekurus model model Victoria's Secret. Para model itu tentunya ngejalanin pola hidup yang stricted banget, pola makannya super dijaga dan olahraga berjam-jam sehari. Walaupun bentuk badan seperti itu yang aku pengen, aku nggak lantas memaksakan diri untuk bisa seperti itu. Jelasnya, aku nggak bakal bisa 100% applying cara mereka ke hidup aku. Tapi aku pelajarin tuh pola makan mereka seperti apa dan jenis olahraga apa yang mereka lakuin untuk stay in shape gitu. Jadi ternyata mereka tuh nggak ngawur dietnya, walaupun mereka kurus nutrisi mereka tetep terpenuhi dan otot di badannya tetep kenceng karena olahraga. Aku kan follow tuh si Romee Strijd yang lidi banget badannya di instagram. Aku pernah liat dia tuh makan apel buat cemilannya. Sehat banget ga sih?
Jadi, setelah aku merasa kondisi aku udah bener-bener sehat dan sembuh dari sakit lambung itu, aku mulai ngerencanain untuk diet lagi. Kali ini fokus dietku adalah gimana berat badan bisa turun tapi nutrisiku tetep cukup dan tetep kenyang. Nggak cuma itu, tiap hari aku sempetin buat olahraga cardio ringan sebelom berangkat kerja. Aku pun aplikasiin apa yang udah aku pelajarin dari para VS models itu. Caranya adalah, aku makan berat dua kali sehari dengan porsi cukup jadi ngga yang kenyang kenyang banget gitu. Untuk kafein kaya kopi sama teh gitu aku masi jalan banget sih secara aku tuh udah candu berat ya jadi bisa tiga sampe empat gelas kafein tiap hari (which is ngga bagus tp masi proses ngurangin loh ini). Kalo aku pengen nyemil gitu ya makan buah, buah favoritku itu apel sama pir soalnya rasanya seger banget dan ngga terlalu manis. Minum air putih yang banyak.
Jadi kalo diringkes tuh gini :
Pagi = sarapan + kopi pake gula no calorie
Siang = ngeteh
Sore = dinner
Malem = ngeteh atau ngopi, kalo laper makan buah pir atau apel.
Menu makan aku tuh sederhana banget.
Sekali makan berat aku makan nasi secukupnya sebagai asupan karbo plus lauknya biasanya favorit aku dua biji tempe goreng sama sambel. Ntar dinner juga makannya sama kaya gitu juga.
Kenapa ngga ada sayurnya?
Ya karena males aja sih, lagian cuma dua itu aja isiannya aku uda kenyang ga perlu terlalu kenyang juga soalnya ntar jadi gabisa berfungsi gara gara males. Aku uda lama ga makan daging merah, atau ayam, soalnya menurut aku daging itu susah dicerna dan aku kurang suka sama rasa daging.
Kenapa tempe?
Karena tempe itu biar dikata harganya murah tapi kandungan proteinnya bagus. Coba deh rasain, makan tempe anget baru digoreng + nasi anget + sambel itu rasanya deuhhhhh ena banget sumpah deh. Sebagai gantinya aku males makan sayur, aku menggantinya sama buah yang lebih aku suka. Jadi kalo aku pengen ya aku makan aja buahnya.
Selain itu, aku juga ngga makan mi instan, karena mi instan tuh ga kenyangnya ga setahan lama nasi dan dia pun susah dicerna sama tubuh. Kandungan gizinya juga ga seimbang dan dari segi kalori nambah dikit aja (dengan makan nasi sama lauk) aja uda lebih tahan lama dan lebih bergizi.
Gimana kita tau porsi makan cukup apa engga? Jawabannya, listen to your body. Waktu makan, rasain betul betul kunyahannya, jangan dibarengin sama ngelakuin yang lain. Dengan terfokus sama kegiatan makan itu, kamu bisa lebih sadar kapan perut kamu kerasa mulai full karena ga akan terdistract sama hal lain. Oleh karena itu juga aku kalo makan tuh gasuka diajakin ngobrol lagian ntar kalo akunya keselek gimana cuuuy.
Dan sebagai tambahan, aku juga minum madu yang murni 3-5 sendok makan dua kali sehari biar badan seger. Perlu aku tambahin juga kalo madu tuh mempercepat metabolisme kita jadi aku tuh bisa rajin pup ya sejak rajin minum madu ini. Belinya di minimarket aja kan banyak tuh yang kemasannya juga di botol plastik kecil.
Terus aku ngehindari banget yang namanya ngemil. Daripada ngemil, aku mengalihkannya ke makan buah aja. Tapi, ya kadang suka pengen dong liat keripik keripik gurih gitu secara dirumah tuh mama aku suka ngestok cemilan banyak. Kelemahan aku adalah kerupuk dan kacang. Sekuat kuatnya, pasti deh pengen cemil gitu. Aku mengatasi sikon kaya gitu ya nyicip aja dikit ambil sedikit aja, tapi pastiin waktu nyicip itu dalam kondisi udah makan dan kenyang jadi ga bakal cemil banyak banyak deh. Aku juga ngga makan sejenis cake atau gorengan gitu. Pokoknya, selama ada jenis makanan lain, aku mending pilih lainnya aja yg lebih sehat daripada makan dua itu soalnya sepotong cake aja kalorinya uda banyak banget. Aku cut off gorengan soalnya dia banyak minyak dan kolesterol aku tuh cenderung tinggi.
Pada prinsipnya, I listen to my body. So I suggest you to know your body first. Apa yang aku suka dan nggak suka, apa yang aku butuhin, dan apa yang bikin aku nyaman. Aku nggak maksain untuk harus begini begitu. Kalo orang lain pada cut off carbo, aku nggak bisa karena emang tubuhku butuh karbo. Aku butuh makan. Aku udah pernah ngikut pola diet orang lain and it didnt work on me karena itu ngga memenuhi kebutuhan tubuhku. Sebagai contoh, aku prefer nasi ketimbang mi atau roti karena mi itu sulit dicerna dan both of them itu kenyangnya ga tahan lama dibandingin sama nasi. Pastinya nasi yg aku makan pun porsinya ga berlebihan, alias kenyang secukupnya aja.
Dan, dalam perjalanan sembuh dari anorexia ini, aku mengalami juga yang namanya craving, alias ngidam, yang ternyata tuh adalah sebuah sign dari tubuh kalo tubuh kita tuh kekurangan zat-zat tertentu. Jadi kalo ngidam manis manis gitu tandanya kita kurang bahagia, jadi makanlah makanan yg memacu hormon serotonin. Kalo ngidam makanan asin tandanya bisa beda lagi. Googling aja untuk tahu makna dari ngidam makanan dengan rasa rasa tertentu itu, banyak kok. Aku bukan ahli gizi juga jadi ya cuma bermodalkan rasa ingin tahu dan kesadaran diri aja sih. MashaAllah. Keren ya badan kita, jadi kalo kurang zat zat apa gitu dia bisa kasih warning ke kitanya, tinggal kitanya sadar apa engga. Dan aku mengatasi ngidam itu bukan dengan ngemil, tapi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat-zat tadi, bisa buah atau susu biasanya.
I do have cheat days too, yang mana biasanya aku lakuin pas weekend. Biasanya, di cheat days ini aku bakal makan cemilan yang aku mau dalam porsi yang ga berlebihan, makan ikan, makan nasi goreng. Sebenernya sih you can eat anything you want, asalkan dalam porsi yang ga berlebihan. Cheat days itu perlu karena manusia kalo uda kepengen kadang ngga bisa ditahan.
Aaaand, di awal aku uda ngomong soal olahraga, sekarang aku tuh ya olahraga ringan-ringan gitu sejenis olahraga cardio. Kalo aku sih cari tau dulu bagian tubuh mana yang pengen aku improve, yaitu lengen atas sama paha. Jadinya aku tiap pagi cardio ringan 2 set aja cukup buat ngelatih bagian-bagian tadi. Bentuk gerakannya sih aku browsing di pinterest, trus disitu ntar bakal tersedia macem macem gambar. Pantengin aja satu satu dah trus lakuin gerakan yg paling nyaman di kamu. Kalo aku sih jumping jacks. Selain itu, aku juga walk to work tiap hari. Jarak kosan sama kantor aku tuh lumayan, ada kali sekilo yg equal to15 menit jalan kaki nyante dalam ukuranku. Rutinkan olahraga ini buat ngelatih otot kita tiap hari supaya kekencengannya terjaga betul. Kalo weekend, aku tetep olahraga juga, tapi kadang ditambah jogging kalo ngga lagi super capek gitu.
Kalo dibilang sekarang lagi diet, aku ngga setuju. Yang aku lakuin sekarang tuh cuma menjaga kesehatan aja dengan jaga pola makan dan olahraga rutin tiap hari. Aku percaya kalo kita bisa tetep lose weight selagi memenuhi nutrisi tubuh kita. Dan ternyata tuh emang bisa! Semua tergantung sama niatnya, jadi selama ada niat dan usaha, ya inshaaAllah bisa walaupun pelan-pelan. Sekitar dua bulan ini menjalani pola hidup baruku, aku ngerasain banyak perubahan. Aku jadi lebih positif, lebih produktif, lebih bahagia. Kalo soal berat badan sih udah berbulan bulan lamanya aku ngga naek timbangan buat tau sekarang berat aku berapa soalnya menurutku bentuk badan yang aku mau itu bukan dalam bentuk angka, tapi dari kecukupan gizinya, kesehatannya, bentuknya sekarang gimana, ada timbunan lemak apa engga. Buat apa kurus banget di timbangan tapi penyakitan?
Sekarang, aku uda kebiasa makan diluar kalo pas lagi jalan jalan. Favorit sih di Pappa Jack atau Bakmi GM. Mas tuh suka banget liat aku lagi makan, mungkin terharu kali gitu ya dia pacarnya sekarang tuh udah mau makan.
So,
instead of starve yourself to death, just live a healthy and balanced life style. Listen to your body and know what it needs, what it wants, and what it hates. Do some sports and eat fiber. And, be happy with what you're doing. Always remember the famous Chinese proverb "no matter how slow you go as long as you do not stop". Don't stress your self if you haven't made any change, but just go on. Change takes time but it will be worth it.
Love yourself first, and it will love you back.
I believe that in this universe, love does work in return.
As life goes on,
things changed.
I met a guy 5 years older than me whom I have a relationship (and Inshaa Allah we're going to get married next year). I have to admit kalo hubunganku ini berpengaruh besar buat aku dimana aku pada akhirnya bisa lepas dari anorexia. It's a long progress guys karena aku ngabisin hampir seluruh masa remajaku ya dengan anorexia ini walaupun di awal-awal belom ekstrim kayak beberapa tahun terakhir. Sang kekasih ini -sebut saja beliau Mas- nggak pernah memaksa aku untuk makan atau menyinggung soal anoreksia. Dari awal hubungan pun aku jelaskan sama dia kalo aku punya eating disorder dan aku nggak pengen disuruh untuk makan. He understood and accepted that. Dia bahkan ngga pernah mempertanyakan perihal gimana ceritanya aku bisa punya eating disorder.
Few months later, aku sakit lambung. A very bad one, I could say. Waktu lagi parah-parahnya, aku bener bener ngerasa selalu kelaperan. Bahkan makan apapun tetep aja laper kayak perutku tuh rasanya selalu kosong padahal ya sebenernya udah ada isinya. Jadi ada kali tiap dua jam aku tuh makan. This impacted to me gaining weights. Dan of course, aku stres banget. Aku paling takut getting fat (not to discriminate anyone ya) karena aku merasa ngga percaya diri kalo badan aku ngga kurus. Ditambah, Mas akhirnya kasih aku wejangan untuk jaga kesehatan dan ngga skipping meals lagi.
Dari sinilah, aku belajar untuk menerima diri sendiri berikut dengan bentuk badanku. Jadi emang self acceptance itu penting banget. It's okay to push ourselves to be better, but in the end, kita juga punya batasan-batasan. Bukannya membatasi diri, tapi kita punya kodrat masing-masing. Kalo aku mungkin emang ngga dikodratkan bisa sekurus model model Victoria's Secret. Para model itu tentunya ngejalanin pola hidup yang stricted banget, pola makannya super dijaga dan olahraga berjam-jam sehari. Walaupun bentuk badan seperti itu yang aku pengen, aku nggak lantas memaksakan diri untuk bisa seperti itu. Jelasnya, aku nggak bakal bisa 100% applying cara mereka ke hidup aku. Tapi aku pelajarin tuh pola makan mereka seperti apa dan jenis olahraga apa yang mereka lakuin untuk stay in shape gitu. Jadi ternyata mereka tuh nggak ngawur dietnya, walaupun mereka kurus nutrisi mereka tetep terpenuhi dan otot di badannya tetep kenceng karena olahraga. Aku kan follow tuh si Romee Strijd yang lidi banget badannya di instagram. Aku pernah liat dia tuh makan apel buat cemilannya. Sehat banget ga sih?
Jadi, setelah aku merasa kondisi aku udah bener-bener sehat dan sembuh dari sakit lambung itu, aku mulai ngerencanain untuk diet lagi. Kali ini fokus dietku adalah gimana berat badan bisa turun tapi nutrisiku tetep cukup dan tetep kenyang. Nggak cuma itu, tiap hari aku sempetin buat olahraga cardio ringan sebelom berangkat kerja. Aku pun aplikasiin apa yang udah aku pelajarin dari para VS models itu. Caranya adalah, aku makan berat dua kali sehari dengan porsi cukup jadi ngga yang kenyang kenyang banget gitu. Untuk kafein kaya kopi sama teh gitu aku masi jalan banget sih secara aku tuh udah candu berat ya jadi bisa tiga sampe empat gelas kafein tiap hari (which is ngga bagus tp masi proses ngurangin loh ini). Kalo aku pengen nyemil gitu ya makan buah, buah favoritku itu apel sama pir soalnya rasanya seger banget dan ngga terlalu manis. Minum air putih yang banyak.
Jadi kalo diringkes tuh gini :
Pagi = sarapan + kopi pake gula no calorie
Siang = ngeteh
Sore = dinner
Malem = ngeteh atau ngopi, kalo laper makan buah pir atau apel.
Menu makan aku tuh sederhana banget.
Sekali makan berat aku makan nasi secukupnya sebagai asupan karbo plus lauknya biasanya favorit aku dua biji tempe goreng sama sambel. Ntar dinner juga makannya sama kaya gitu juga.
Kenapa ngga ada sayurnya?
Ya karena males aja sih, lagian cuma dua itu aja isiannya aku uda kenyang ga perlu terlalu kenyang juga soalnya ntar jadi gabisa berfungsi gara gara males. Aku uda lama ga makan daging merah, atau ayam, soalnya menurut aku daging itu susah dicerna dan aku kurang suka sama rasa daging.
Kenapa tempe?
Karena tempe itu biar dikata harganya murah tapi kandungan proteinnya bagus. Coba deh rasain, makan tempe anget baru digoreng + nasi anget + sambel itu rasanya deuhhhhh ena banget sumpah deh. Sebagai gantinya aku males makan sayur, aku menggantinya sama buah yang lebih aku suka. Jadi kalo aku pengen ya aku makan aja buahnya.
Selain itu, aku juga ngga makan mi instan, karena mi instan tuh ga kenyangnya ga setahan lama nasi dan dia pun susah dicerna sama tubuh. Kandungan gizinya juga ga seimbang dan dari segi kalori nambah dikit aja (dengan makan nasi sama lauk) aja uda lebih tahan lama dan lebih bergizi.
Gimana kita tau porsi makan cukup apa engga? Jawabannya, listen to your body. Waktu makan, rasain betul betul kunyahannya, jangan dibarengin sama ngelakuin yang lain. Dengan terfokus sama kegiatan makan itu, kamu bisa lebih sadar kapan perut kamu kerasa mulai full karena ga akan terdistract sama hal lain. Oleh karena itu juga aku kalo makan tuh gasuka diajakin ngobrol lagian ntar kalo akunya keselek gimana cuuuy.
Dan sebagai tambahan, aku juga minum madu yang murni 3-5 sendok makan dua kali sehari biar badan seger. Perlu aku tambahin juga kalo madu tuh mempercepat metabolisme kita jadi aku tuh bisa rajin pup ya sejak rajin minum madu ini. Belinya di minimarket aja kan banyak tuh yang kemasannya juga di botol plastik kecil.
Terus aku ngehindari banget yang namanya ngemil. Daripada ngemil, aku mengalihkannya ke makan buah aja. Tapi, ya kadang suka pengen dong liat keripik keripik gurih gitu secara dirumah tuh mama aku suka ngestok cemilan banyak. Kelemahan aku adalah kerupuk dan kacang. Sekuat kuatnya, pasti deh pengen cemil gitu. Aku mengatasi sikon kaya gitu ya nyicip aja dikit ambil sedikit aja, tapi pastiin waktu nyicip itu dalam kondisi udah makan dan kenyang jadi ga bakal cemil banyak banyak deh. Aku juga ngga makan sejenis cake atau gorengan gitu. Pokoknya, selama ada jenis makanan lain, aku mending pilih lainnya aja yg lebih sehat daripada makan dua itu soalnya sepotong cake aja kalorinya uda banyak banget. Aku cut off gorengan soalnya dia banyak minyak dan kolesterol aku tuh cenderung tinggi.
Pada prinsipnya, I listen to my body. So I suggest you to know your body first. Apa yang aku suka dan nggak suka, apa yang aku butuhin, dan apa yang bikin aku nyaman. Aku nggak maksain untuk harus begini begitu. Kalo orang lain pada cut off carbo, aku nggak bisa karena emang tubuhku butuh karbo. Aku butuh makan. Aku udah pernah ngikut pola diet orang lain and it didnt work on me karena itu ngga memenuhi kebutuhan tubuhku. Sebagai contoh, aku prefer nasi ketimbang mi atau roti karena mi itu sulit dicerna dan both of them itu kenyangnya ga tahan lama dibandingin sama nasi. Pastinya nasi yg aku makan pun porsinya ga berlebihan, alias kenyang secukupnya aja.
Dan, dalam perjalanan sembuh dari anorexia ini, aku mengalami juga yang namanya craving, alias ngidam, yang ternyata tuh adalah sebuah sign dari tubuh kalo tubuh kita tuh kekurangan zat-zat tertentu. Jadi kalo ngidam manis manis gitu tandanya kita kurang bahagia, jadi makanlah makanan yg memacu hormon serotonin. Kalo ngidam makanan asin tandanya bisa beda lagi. Googling aja untuk tahu makna dari ngidam makanan dengan rasa rasa tertentu itu, banyak kok. Aku bukan ahli gizi juga jadi ya cuma bermodalkan rasa ingin tahu dan kesadaran diri aja sih. MashaAllah. Keren ya badan kita, jadi kalo kurang zat zat apa gitu dia bisa kasih warning ke kitanya, tinggal kitanya sadar apa engga. Dan aku mengatasi ngidam itu bukan dengan ngemil, tapi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat-zat tadi, bisa buah atau susu biasanya.
I do have cheat days too, yang mana biasanya aku lakuin pas weekend. Biasanya, di cheat days ini aku bakal makan cemilan yang aku mau dalam porsi yang ga berlebihan, makan ikan, makan nasi goreng. Sebenernya sih you can eat anything you want, asalkan dalam porsi yang ga berlebihan. Cheat days itu perlu karena manusia kalo uda kepengen kadang ngga bisa ditahan.
Aaaand, di awal aku uda ngomong soal olahraga, sekarang aku tuh ya olahraga ringan-ringan gitu sejenis olahraga cardio. Kalo aku sih cari tau dulu bagian tubuh mana yang pengen aku improve, yaitu lengen atas sama paha. Jadinya aku tiap pagi cardio ringan 2 set aja cukup buat ngelatih bagian-bagian tadi. Bentuk gerakannya sih aku browsing di pinterest, trus disitu ntar bakal tersedia macem macem gambar. Pantengin aja satu satu dah trus lakuin gerakan yg paling nyaman di kamu. Kalo aku sih jumping jacks. Selain itu, aku juga walk to work tiap hari. Jarak kosan sama kantor aku tuh lumayan, ada kali sekilo yg equal to15 menit jalan kaki nyante dalam ukuranku. Rutinkan olahraga ini buat ngelatih otot kita tiap hari supaya kekencengannya terjaga betul. Kalo weekend, aku tetep olahraga juga, tapi kadang ditambah jogging kalo ngga lagi super capek gitu.
Kalo dibilang sekarang lagi diet, aku ngga setuju. Yang aku lakuin sekarang tuh cuma menjaga kesehatan aja dengan jaga pola makan dan olahraga rutin tiap hari. Aku percaya kalo kita bisa tetep lose weight selagi memenuhi nutrisi tubuh kita. Dan ternyata tuh emang bisa! Semua tergantung sama niatnya, jadi selama ada niat dan usaha, ya inshaaAllah bisa walaupun pelan-pelan. Sekitar dua bulan ini menjalani pola hidup baruku, aku ngerasain banyak perubahan. Aku jadi lebih positif, lebih produktif, lebih bahagia. Kalo soal berat badan sih udah berbulan bulan lamanya aku ngga naek timbangan buat tau sekarang berat aku berapa soalnya menurutku bentuk badan yang aku mau itu bukan dalam bentuk angka, tapi dari kecukupan gizinya, kesehatannya, bentuknya sekarang gimana, ada timbunan lemak apa engga. Buat apa kurus banget di timbangan tapi penyakitan?
Sekarang, aku uda kebiasa makan diluar kalo pas lagi jalan jalan. Favorit sih di Pappa Jack atau Bakmi GM. Mas tuh suka banget liat aku lagi makan, mungkin terharu kali gitu ya dia pacarnya sekarang tuh udah mau makan.
So,
instead of starve yourself to death, just live a healthy and balanced life style. Listen to your body and know what it needs, what it wants, and what it hates. Do some sports and eat fiber. And, be happy with what you're doing. Always remember the famous Chinese proverb "no matter how slow you go as long as you do not stop". Don't stress your self if you haven't made any change, but just go on. Change takes time but it will be worth it.
Love yourself first, and it will love you back.
I believe that in this universe, love does work in return.
Inscription à :
Articles (Atom)