Di sisi bumi ini, jingga yang manis muncul pada diri senja. Aku memaksa diriku keluar dari rumah. Sudah lama aku tidak keluar dan melihat jingga yang manis. Tapi, begitu aku sudah di luar, yang kulihat bukannya langit.
Karena setiap aku melihat mobil, sepeda motor, dan orang yang berlalu lalang, yang kulihat hanyalah bayang-bayang wajahmu. Aku termenung melihat setiap bayang-bayangmu yang berlalu begitu saja.
Kalau aku harus mengakui, aku tidak suka diriku yang seperti ini. Aku bahkan tidak bisa menikmati senja yang kusukai tanpa mengingatmu.
Lalu, apakah dengan bicara padamu akan membuatku tidak lagi memikirkanmu?
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire